Human Behavior

11.37

Beberapa waktu lalu saya melakukan perjalanan jauh dalam waktu yang singkat namun begitu banyak hal yang saya dapatkan dari perjalanan itu...
Saya diberi kesempatan untuk melihat, merasakan dan memahami bagaimana sikap/perilaku manusia dalam lingkup yang berbeda dari lingkungan saya,
terpaut jarak ribuan kilometer dari tempat saya berasal, saya diberi kesempatan untuk memahami perilaku orang-orang dari daerah barat, daratan Eropa.
Walaupun tidak semua kota dan negara saya kunjungi, namun telah cukup untuk saya mengambil kesimpulan dari sample yang telah saya lihat, rasakan dan pahami secara langsung dalam periode yang terbatas.

Selama diperjalanan hingga pulang ke tanah air, saya terus memikirkan tentang human behavior yang saya temui di sana, hingga saya membuat sebuah kesimpulan yang saya pendam dalam pikiran dan perasaan saya sendiri hingga pada akhirnya orangtua membuat saya memutuskan untuk menuliskan apa yang telah saya pahami selama sebelum perjalanan hingga saat ini.
Saat ibu saya memulai topik pembicaraan tentang human behavior orang-orang Barat yang membuat beliau terkesan dan berakhir dengan kesimpulan skeptis terhadap human behavior orang-orang pribumi, kemudian ditanggapi oleh ayah saya yang sejatinya apa yang beliau sampaikan sama persis dengan apa yang telah saya simpulkan selama ini.
Ayah saya menyampaikan bahwa sejatinya human behavior yang kami temui dengan orang-orang Barat adalah human behavior yang dimiliki oleh orang-orang pribumi pada masa lalu, yang membuat orang Indonesia dikenal sebagai orang yang ramah, suka menolong, peduli dengan sekitar baik itu lingkungan tempat tinggal ataupun orang-orangnya, yang saat ini hal-hal semacam itu sudah sulit ditemukan di Indonesia, mungkin kita akan menemukannya pada orang-orang dewasa atau yang sudah sangat berumur yang masih menjadi pribumi seperti dahulu, banyak dari kaum muda pribumi yang krisis atau bahkan kehilangan identitasnya karena berbagai macam faktor, yang paling kuat adalah karena ketidaksiapan menghadapi era globalisasi.
Itulah sepenggal pendapat yang ayah saya utarakan yang entah mengapa bisa sama persis dengan apa yang saya simpulkan juga.

Saya meyakini, bahwa human behavior bukan sesuatu yang menempel dalam diri manusia sejak lahir, namun exist karena adanya proses dari sumber-sumber yang ada. Seperti yang disampaikan oleh Plato,

Dan apa yang Plato sampaikan sangat tidak terbantahkan bagi saya, beliau dapat menemukan 3 kata kunci paling inti dari human behavior.
Jika saya perluas lagi, faktor-faktor seperti tingkat kesejahteraan, pendidikan dan happiness di Indonesia dan negara Barat yang membuat human behavior berkembang secara kebalikan, dimana dahulu orang-orang pribumi sangat lekat dengan hal tersebut, dan saat ini orang-orang Barat sedang berusaha untuk menjalani kehidupan yang balance, saya tidak lalu menyimpulkan bahwa semua orang dari daratan Barat memiliki perilaku yang baik, begitu pula saya tidak menyimpulkan bahwa semua orang pribumi mengalami degradasi perilaku.

Saya berharap suatu hari lagi dapat melakukan perjalanan lain lagi di tempat yang berbeda, sehingga saya dapat melihat, merasakan dan memahami kembali bagaimana "kabar" human behavior saat ini. Karena ini merupakan moment solitude terbaik saya dalam memahami kehidupan lebih baik.
Tidak ada salahnya jika teman-teman mencoba untuk mengamati sekitarnya, karena hal tersebut sangat interesting dilakukan.

Mungkin ke depan kesimpulan saya bisa berubah kembali seiring dengan pengalaman-pengalaman lain yang akan saya temui nanti, semoga tulisan kali ini cukup mempunyai value untuk sesaat saja dimengerti.  Terimakasih telah membaca tulisan saya ^^


Iren Gian

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images